#2


Ke : Mr. S
“ Selamat malam”
*Mengirim Pesan.. *

 1 Pesan baru

Ini siapa?

Deg-deg-deg. Ada apa dengan jantungku. Rasa nya aku seperti pernah merasakan jantungku seperti saat ini, waktu itu ketika aku masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Tetapi ini jauh lebih cepat, lebih menggetarkan hatiku. Meskipun hanya melalui pesan singkat ini.
Dan untuk selanjutnya, aku memiliki tulisan hasil jari-jari nya. Semuanya masih tersimpan. Sampai saat ini!
Sampai suatu malam , ketika Ibu, Adik, dan nenekku pergi ke Surabaya. Dia menemaniku melalui perantara sinyal dan pulsa, dia juga yang membuat malam gelapku bercahaya.

Hingga kesunyian menghampiri malamku, pertanda makhluk hidup selain diriku telah menemukan bunga mimpi nya.
Dia menyuruhku untuk tertidur dan juga berpesan padaku : “Belajar nya yang baik ya, biar hasil nya juga baik”

Sampai Ujian selesai pun, aku masih selalu bersemangat. Selalu dan selalu!!
Pesan singkat dari nya selalu membuatku mempunyai semangat setiap secon nya nya

Dan ketika, aku beranjak menemui bantal dan gulingku, aku juga mendapatkan ucapan yang tidak seperti biasa nya,  juga tidak seperti sebelum” nya.
Dia selalu menggunakan logat Jawa halus  ketika berkomunikasi denganku,  seperti percakapan sederhanaku dengan nya malam ini. Sayang, aku hanya mampu menerima pesan singkat nya seminggu sekali. Bahkan lebih waktu yang tidak seharusnya kunantikan.

Sugeng Nyare :D
Nggih, Sugeng nyare

Ada senyum khas nya, di setiap mimpi malamku akhir-akhir ini
Ah kamu mas, kamu selalu mampu membuatku sulit memejamkan mata.
 -_________-
Andai aku mampu membaca fikiranmu setiap malam nya, dan aku akan bahagia ketika mengetahui kamu pun memikirkanku sama hal nya denganku. Sayang, itu hanya angan-anganku.
Aku masih mampu mempertahankan rasaku, meskipun tidak semua yang aku harapkan selalu menjadi fakta.
Terkadang bukan hanya lelah yang sering datang menghampiriku, rindu kesal bahkan marah! Aku marah ketika rasa rinduku terlalu jauh melebihi batas. Lebay ! tapi nyata nya? Aku tersiksa dengan kerinduan ini.

Aku terlalu bersemangat untuk mempertahankan rasa ini, sampai aku lupa. Aku belum terlalu lama mengetahui, siapa yang aku pertahankan sampai saat ini.
Seharusnya aku berfikir sedikit realistis, jangan memberikan pengorbanan terbaik untuk seseorang yang belum pernah mencoba berkorban untukku.
Apa salah ketika aku menjadikan kepercayaan hati ini untuk menjadi alasan, mengapa sampai detik ini aku masih mampu melangkah lebih jauh, dan jauh lagi.
Entahlah, aku sendiri tak mampu mengartikan semangatku untuk hal yang satu ini, aku merasa ada sesuatu dihatiku yang membuatku semakin berkobar yaitu ketika aku semakin yakin dia adalah Makhluk Pluto yang kehadiranya memberiku berbagai macam rasa.
Entah karena rasa percaya diriku, atau karena keyakinan yang sangat mendalam? Ah sama saja!
Sama-sama berasal jawaban dari diriku sendiri, bukan karena fakta yang jauh lebih akurat.
Tapi bisa saja karena waktu belum memberiku jawaban atas usahaku?
Aku ini kenapa?
Selalu berfikir realistis pada keadaan yang belum tentu sesuai dengan harapan.
Tapi rasa ini, rasa yang ada dalam diriku ini.
Semakin jauh, semakin dalam, dan semakin tak kenal waktu..
Aku memang tipikal orang yang mudah menyerah dalam hal cinta! Arghhh
Aku selalu mempercayai Takdir yang ditentukan olehNya. Aku selalu percaya bahwa Jodoh tidak akan pernah lari kemana. Tapi memperjuangkan cinta yang aku miliki, cinta yang seharusnya aku perjuangkan aku pertahankan,  aku tidak bisa

Lalu apa yang kamu lakukan ketika rindu itu masih sering menghantuimu? Membaca berulang-ulang pesan singkat dari nya?. Begitukah sulit nya menjadi wanita? Ya mungkin memang kodrat wanita adalah memendam rasa. Hm

Hari dimana wanita kedatangan tamu bulanan adalah hari paling ribet nya aku dan wanita2 pada umum nya. Bukan hanya malas untuk melakukan segala aktivitas tapi emosional yang biasa nya mampu kita kontrol seketika menjadi amburadul.

Siang ini memang jadwal latihanku, sebenarnya Badan sudah tidak bisa diajak kompromi ketika Tubuh meminta sumbangan energi.
Awalnya aku berniat untuk tidak mengikuti latian, dan hanya akan datang untuk absensi, bahkan aku akhirnya memilih untuk tidak mengikuti latian.
Tapi ________________
“Rin, sholihinmu berangkat”
“Serius kamu”
“Iya Rin, sumpeh deh”
“Oke aku otw” *PLAK

Nahloh kenapa aku jadi semangat gini sih, ini hari pertama aku kedatangan tamu setiap bulan nya dan itu sakiiiiiit banget, perut rasa nya kaya di tusuk jarum. (pffft)
Sampai latihan selesai aku sama sekali tidak berdialog (lagi) dengan nya, alasan pertama karena aku emang telat iyalah telat latihan yang biasa di mulai jam 2 aku sampai sana Ba’da ashar, alasan yang kedua mungkin ada sesuatu yang aku sendiri nggak tau apa, yang pasti kita hanya berkomunikasi lewat mata.
Sampai akhirnya latihan usai, aku bertemu dengan nya di parkiran motor, aku melihat nya menengadahkan tangan ketika usai mendengar adzan maghrib. SubhanaAllah, ternyata masih ada orang seperti dia.
*dia melihatku ketika aku berusaha menyapa nya, sampai akhirnya...*
“Hey? Hati-hati”
Dengan wajah tenang dan kalem dia hanya membalas dengan anggukan kepala dan acungan jempol. Misterius!


Bersambung...







Komentar