Ke
: Mr. S
“
Selamat malam”
*Mengirim
Pesan.. *
1 Pesan baru
“Ini siapa?”
Deg-deg-deg.
Ada apa dengan jantungku. Rasa nya aku seperti pernah merasakan jantungku
seperti saat ini, waktu itu ketika aku masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Tetapi ini jauh lebih cepat, lebih menggetarkan hatiku. Meskipun hanya melalui
pesan singkat ini.
Dan
untuk selanjutnya, aku memiliki tulisan hasil jari-jari nya. Semuanya masih
tersimpan. Sampai saat ini!
Sampai
suatu malam , ketika Ibu, Adik, dan nenekku pergi ke Surabaya. Dia menemaniku
melalui perantara sinyal dan pulsa, dia juga yang membuat malam gelapku
bercahaya.
Hingga
kesunyian menghampiri malamku, pertanda makhluk hidup selain diriku telah
menemukan bunga mimpi nya.
Dia
menyuruhku untuk tertidur dan juga berpesan padaku : “Belajar nya yang baik ya,
biar hasil nya juga baik”
Sampai
Ujian selesai pun, aku masih selalu bersemangat. Selalu dan selalu!!
Pesan
singkat dari nya selalu membuatku mempunyai semangat setiap secon nya nya
Dan
ketika, aku beranjak menemui bantal dan gulingku, aku juga mendapatkan ucapan
yang tidak seperti biasa nya, juga tidak
seperti sebelum” nya.
Dia
selalu menggunakan logat Jawa halus ketika berkomunikasi denganku, seperti percakapan sederhanaku dengan nya
malam ini. Sayang, aku hanya mampu menerima pesan singkat nya seminggu sekali.
Bahkan lebih waktu yang tidak seharusnya kunantikan.
“Sugeng Nyare :D”
“Nggih, Sugeng nyare ”
Ada
senyum khas nya, di setiap mimpi malamku akhir-akhir ini
Ah
kamu mas, kamu selalu mampu membuatku sulit memejamkan mata.
-_________-
Andai
aku mampu membaca fikiranmu setiap malam nya, dan aku akan bahagia ketika
mengetahui kamu pun memikirkanku sama hal nya denganku. Sayang, itu hanya
angan-anganku.
Aku
masih mampu mempertahankan rasaku, meskipun tidak semua yang aku harapkan
selalu menjadi fakta.
Terkadang
bukan hanya lelah yang sering datang menghampiriku, rindu kesal bahkan marah!
Aku marah ketika rasa rinduku terlalu jauh melebihi batas. Lebay ! tapi nyata
nya? Aku tersiksa dengan kerinduan ini.
Aku
terlalu bersemangat untuk mempertahankan rasa ini, sampai aku lupa. Aku belum
terlalu lama mengetahui, siapa yang aku pertahankan sampai saat ini.
Seharusnya
aku berfikir sedikit realistis, jangan memberikan pengorbanan terbaik untuk
seseorang yang belum pernah mencoba berkorban untukku.
Apa
salah ketika aku menjadikan kepercayaan hati ini untuk menjadi alasan, mengapa
sampai detik ini aku masih mampu melangkah lebih jauh, dan jauh lagi.
Entahlah,
aku sendiri tak mampu mengartikan semangatku untuk hal yang satu ini, aku
merasa ada sesuatu dihatiku yang membuatku semakin berkobar yaitu ketika aku
semakin yakin dia adalah Makhluk Pluto yang kehadiranya memberiku berbagai
macam rasa.
Entah
karena rasa percaya diriku, atau karena keyakinan yang sangat mendalam? Ah sama
saja!
Sama-sama
berasal jawaban dari diriku sendiri, bukan karena fakta yang jauh lebih akurat.
Tapi
bisa saja karena waktu belum memberiku jawaban atas usahaku?
Aku
ini kenapa?
Selalu berfikir realistis pada keadaan yang belum tentu sesuai
dengan harapan.
Tapi
rasa ini, rasa yang ada dalam diriku ini.
Semakin
jauh, semakin dalam, dan semakin tak kenal waktu..
Aku
memang tipikal orang yang mudah menyerah dalam hal cinta! Arghhh
Aku
selalu mempercayai Takdir yang ditentukan olehNya. Aku selalu percaya bahwa
Jodoh tidak akan pernah lari kemana. Tapi memperjuangkan cinta yang aku miliki,
cinta yang seharusnya aku perjuangkan aku pertahankan, aku tidak bisa
Lalu
apa yang kamu lakukan ketika rindu itu masih sering menghantuimu? Membaca
berulang-ulang pesan singkat dari nya?. Begitukah sulit nya menjadi wanita? Ya
mungkin memang kodrat wanita adalah memendam rasa. Hm
Hari
dimana wanita kedatangan tamu bulanan adalah hari paling ribet nya aku dan
wanita2 pada umum nya. Bukan hanya malas untuk melakukan segala aktivitas tapi
emosional yang biasa nya mampu kita kontrol seketika menjadi amburadul.
Siang
ini memang jadwal latihanku, sebenarnya Badan sudah tidak bisa diajak kompromi
ketika Tubuh meminta sumbangan energi.
Awalnya
aku berniat untuk tidak mengikuti latian, dan hanya akan datang untuk absensi,
bahkan aku akhirnya memilih untuk tidak mengikuti latian.
Tapi
________________
“Rin,
sholihinmu berangkat”
“Serius
kamu”
“Iya
Rin, sumpeh deh”
“Oke
aku otw” *PLAK
Nahloh
kenapa aku jadi semangat gini sih, ini hari pertama aku kedatangan tamu setiap
bulan nya dan itu sakiiiiiit banget, perut rasa nya kaya di tusuk jarum.
(pffft)
Sampai
latihan selesai aku sama sekali tidak berdialog (lagi) dengan nya, alasan
pertama karena aku emang telat iyalah telat latihan yang biasa di mulai jam 2
aku sampai sana Ba’da ashar, alasan yang kedua mungkin ada sesuatu yang aku
sendiri nggak tau apa, yang pasti kita hanya berkomunikasi lewat mata.
Sampai
akhirnya latihan usai, aku bertemu dengan nya di parkiran motor, aku melihat
nya menengadahkan tangan ketika usai mendengar adzan maghrib. SubhanaAllah,
ternyata masih ada orang seperti dia.
*dia
melihatku ketika aku berusaha menyapa nya, sampai akhirnya...*
“Hey?
Hati-hati”
Dengan
wajah tenang dan kalem dia hanya membalas dengan anggukan kepala dan acungan
jempol. Misterius!
Bersambung...
Bersambung...
Komentar
Posting Komentar